Posts

Showing posts from 2009

Setiap Gambar Mempunyai Cerita Tersendiri

Ketika kamera diperkenalkan pertama kali pada tahun 1800-an, seluruh proses foto yang kita kenal sekarang ini membutuhkan waktu serta pengerjaan yang lama. Mereka yang "mejeng" di depan kamera harus diatur duduknya, sang fotografer pun harus bolak-balik sebelum bersembunyi di balik kain penutup film yang harus dilindungi dari pencahayaan dari luar. Pria berbusana Jawa dengan blangkon dan berkumis tebal berdiri di sebelah istrinya yang berkain duduk di atas bangku di kelilingi anak-anaknya, harus berdiri diam dan tidak boleh bergerak selama 20 menit agar fotonya bisa diambil. Nyata sekali bedanya dengan keadaan sekarang menggunakan kamera digital yang segera bisa dilihat hasilnya dan bisa disebar ke seluruh dunia menggunakan jaringan Internet. Film konvensional dan kamar gelap masa lalu sekarang ini telah ditransformasikan ke dalam berbagai kamera digital dan perangkat lunak untuk mengedit foto-foto digital. Popularitas kamera digital sekarang ini memang luar biasa, yang menur

Sensor CCD dan CMOS

Kamera Analog memerlukan film dan bukaan diafragma 1/ f detik sehingga cahaya yang ditangkap bisa diterima oleh film tersebut menjadi sebuah gambar. Pada kamera digital, film tidak diperlukan lagi seperti halnya kamera analog. Kamera digital menggunakan sensor yang dikenal dengan CCD atau CMOS. Pada prinsipnya, tidak ada perbedaan yang mencolok antara kamera digital dan kamera analog, karena teknologi dasar yang dikandungnya sebenarnya sederhanya saja. Sebuah kamera analog menggunakan film seluloid, mempunyai tiga elemen dasar, masing-masing adalah elemen optikal berupa berbagai ragam lensa, elemen kimia berupa film seluloidnya sendiri, dan elemen mekanik yang merupakan badan kamera itu sendiri. Elemen kimia pada kamera digital sekarang ini tergantikan menjadi elemen chips yang bisa berupa CCD (Charge Coupled Device) maupun CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor) yang mengatur sensitivitas penc

ISO Digital Kamera

Film pada dasarnya digolongkan berdasarkan nomor yang disebut nomor ISO. ISO singkatan dari International Standard Organization. Dulu kita mengenalnya sebagai ASA (American Standard Association). Kata ISO sendiri tidak mengandung arti kata khusus, kecuali ISO Speed. ISO Speed adalah nomor yang digunakan untuk merepresentasikan International Standard Organization guna merating sensitivitas film dan jumlah cahaya yang diperlukan kamera untuk menangkap foto. Jadi, semakin gelap kondisi pencahayaan obyek yang akan Anda ambil, semakin tinggi pula ISO Speed yang Anda butuhkan. Sebagai contoh, untuk pengambilan gambar di pantai pada tengah hari, Anda harus memilih film dengan ISO serendah mungkin. ISO 100 biasanya sudah cukup untuk berbagai kondisi. Film dengan ISO yang tinggi kita sebut sebagai film cepat. Sebaliknya, film dengan ISO rendah kita sebut sebagai film lambat. Ada harga yang harus dibayar dengan ISO yang tinggi, yaitu gambar yang dihasilkan akan lebih grainy (grainnya tampak je

Panduan Praktis untuk mencetak Hasil Foto Kamera Digital

Hasil foto dengan menggunakan Kamera Digital bisa kita lihat langsung melalui Komputer tanpa harus membawa ke lab foto untuk dicetak. Namun tidak bisa dihindari bahwa kita terkadang masih memerlukan hasil foto yang dicetak sehingga bisa dilihat kapan saja dan dimana saja tanpa tergantung dengan komputer. Pada artikel ini akan dijelaskan panduan praktis untuk mencetak hasil foto Kamera Digital. Sebelumnya saya ingin memperjelas sedikit tentang kerancuan-kerancuan yang ada dalam istilah yang sering dipakai, yaitu : Besar Resolusi yaitu 1280x960 (1MegaPixel), 1600x1200 (2 MP ), 3MP maupun 4MP dan lain lain itu adalah menandakan banyaknya titik yang ada dalam gambar tersebut. Semisal foto dengan resolusi 1600x1200 berarti ada 1600 titik di horizontal dan 1200 titik di vertikal. Densitas foto 72dpi, 180dpi, maupun 300dpi (terlihat pada EXIF data yang menempel pada foto yang bersangkutan) itu menandakan tingkat kerapatan dari titik - titik ter

FOTOGRAFI DI INTERNET

FOTOGRAFI yang kita kenal sekarang ini mempunyai sejarah perjalanan yang sangat panjang. Bermula pada abad 12 SM dari keheranan seorang pedagang Arab - Ibnu al Haitam - yang menyaksikan gambar unta terbalik di dalam kemahnya melalui sebuah lubang kecil. Penemuan mana kemudian dilanjutkan dan dikembangkan oleh seorang pelukis terkenal Leo Nardi da Vinci melalui ciptaannya yang dinamakan kamera Obscura. Pelukis di jaman itu menggunakan kamera obscura untuk membuat silhuet dari model-modelnya. Maklum, film belum dikenal manusia pada masa itu. Hingga akhirnya orang mulai mengenal bahan peka cahaya yang dioleskan pada pelat tembaga yang disinari untuk menimbulkan image (gambar). Dan seterusnya hingga ditemukannya bahan film pada awal abad 20 dengan perkembangannya yang kita kenal hingga saat ini. Tercatat nama-nama Daguere, Niepce, Henry Fox Talbot dan George Eastman sebagai pelopor dalam penemuan dan pengembangan teknologi film. Sementara itu perkembangan teknologi kamera sebagai kotak pen

Indoor - Outdoor Flash dan Bounce/Diffuse

Penggunaan Flash sangat membantu apabila kita pemotret pada ruangan yang kondisi cahaya gelap. Tapi apabila kita tidak tepat mengatur setting untuk penggunaan flash, maka hasil foto tidak akan maksimum, terkadang masih kurang terang atau bahkan terlalu terang. Untuk itu artikel lanjutan ini akan menjelaskan bagaimana penggunaan indoor flash dan juga bagaimana outdoor flash digunakan serta penjelasan tentang bounce dan diffuse flash. Indoor Flash Blitz sering bahkan hampir selalu digunakan di dalam ruangan. Alasannya karena di dalam ruangan biasanya penerangan lampu agak kurang terang untuk menghasilkan foto yang bisa dilihat. Memang, ada teknik menggunakan slow shutter speed untuk menangkap cahaya lebih banyak, tapi biasanya hal ini menyebabkan gambar yang agak blur karena goyangan tangan kameraman maupun gerakan dari orang yang ingin kita foto. Karena itu, biasanya kita menggunakan blitz. Penggunaannya biasanya sederhana. Kita bisa setting kamera digital di auto dan membi

Era Digitalisasi

Jika kita melihat kebelakang untuk beberapa masa yang silam, maka dapatlah kita tarik satu garis perkembangan yang bersifat eksponensial, yaitu suatu pola pertumbuhan menuju ke arah digitalisasi, yang mulai terlihat jelas dari sejak ditemukannya semi-konduktor dan logika flip-flop. Dari sejak itu perlahan namun pasti mulai dikembangkan mesin hitung elektronik, jam digital, komputer dan bukan itu saja bahkan dari dunia telekomunikasi melahirkan tehnologi coding dan decoding gelombang analog yang menghasilkan gelombang digital, yang mana hal ini jelas telihat dari pemakaian digital-telex, faximile, televisi dan lain sebagainya. Kini, perpaduan antara gelombang digital dan tehnologi komputer, telah melahirkan turunan-tuturan yang tidak kecil manfaatnya di era industrialisasi dan juag globalisasi. Telepon genggam, dan email merupakan sebagian contoh dari kemajuan tehnologi ini. Kini, pertumbuhan tehnologi berkembang demikian pesat, sehingga hari ini terlihat begitu jauh berbeda dengan mas

Baterai dan Perilakunya

Baterai adalah salah satu dari sumber energi dan sangat penting bagi penggunaan kamera digital. Produsen kamera digital mengunakan berbagai macam jenis baterai yang berpengaruh terhadap harga, ukuran serta kemampuan kamera tersebut. Untuk jenis yang paling banyak digunakan saat ini, adalah baterai type Lithium dan type AA. Untuk type AA biasanya digunakan baterai Alkaline. Berbeda dengan baterai AA biasa, jenis Alkaline mempunyai kapasitas lebih besar yang pada kamera digital digunakan untuk LCD dan Flash. Namun, penggunaan baterai Alkaline sebenarnya lebih disarankan untuk diganti dengan jenis NiMH yang mempunyai kapasitas lebih besar lagi dibanding Alkaline dan mempunyai kemampuan untuk di isi ulang. Sedangkan jenis baterai Lithium lebih menguntungkan dari segi berat dan ukuran, karena kamera yang menggunakan baterai type Lihtium biasanya didesign lebih compact dan lebih ringan dibanding kamera dengan baterai type AA. Jika diperhatikan pada baterai Alkaline kemungkinan tidak terliha

Sejarah Fotografi, Sejarah Teknologi

FOTOGRAFI secara umum baru dikenal sekitar 150 tahun lalu. Ini kalau kita membicarakan fotografi yang menyangkut teknologi. Namun, kalau kita membicarakan masalah gambar dua dimensi yang dihasilkan dari peran cahaya, sejarah fotografi sangatlah panjang. Dari yang bisa dicatat saja, setidaknya "fotografi" sudah tercatat sebelum Masehi. DALAM buku The History of Photography karya Alma Davenport, terbitan University of New Mexico Press tahun 1991, disebutkan bahwa pada abad ke-5 sebelum Masehi, seorang pria bernama Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala. Apabila pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang, maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Kemudian, pada abad ke-10 Masehi, seorang Arab bernama Ibn Al-Haitham menemukan fenomena yang sama pada tenda miliknya yang bolong. Hanya sebatas itu informasi yang masih bisa kita gali seputar sejarah awal fotografi karena keterbatasan catatan sejarah. Bisa dimak

Tips Menggunakan Pelindung Kedap Air

Salah satu perbedaan antara kamera digital dan kamera film adalah bodi kamera digital cenderung memanas. Akibatnya, bisa terjadi kondensasi atau pengembunan di dalam pelindung kedap air atau pada lensa kamera jika kelembaban di dalam pelindung tinggi. Oleh sebab itu, anda harus menghindari membuka pelindung di tempat yang lembab, seperti di atas kapal atau di pantai yang basah. Tidak kalah pentingnya, anda perlu mengganti baterei pada setiap penyelaman jika tidak ingin mengambil risiko kehabisan baterei. Penyelam yang melakukan lebih dari sekali penyelaman dalam sehari perlu menyiapkan beberapa baterei cadangan. Ketika keluar dari air setelah menyelam, siram dan kocok-kocok pelindung kamera dengan air bersih untuk menghilangkan pasir atau unsur garam yang melekat pada pelindung. Kemudian keringkan seluruh permukaan pelindung dengan lap kering. Sekalah seluruh permukaan pelindung dan sela-sela tombol dengan handuk. Jika masih terdapat pasir atau benda asing, kocok pelindung dengan

Tips Memilih Kamera Digital

Kamera Digital mempunyai jenis yang bermacam-macam dan fitur yang terkadang membuat kita bingung untuk memilih sesuai dengan kebutuhan kita. Memilih kamera sebenarnya gampang-gampang susah terutama bagi pengguna yang masuk kategori pemula atau amatir. Oleh karena itu, tips ini sangat berguna bagi calon pengguna kamera sebelum memilih kamera digital yang diinginkan. Berikut beberapa tips sebelum berburu kamera digital. Resolusi Gambar digital dibuat oleh titik-titik yang disebut piksel. Resolusi ini merujuk pada banyaknya piksel yang bekerja sama membuat suatu foto. Biasanya ditunjukkan oleh horizontal x vertikal. Resolusi 1280x960 memiliki total 1,2 Megapiksel. Semakin besar resolusi akan memproduksi foto yang juga lebih baik. Sesuaikan resolusi yang ditawarkan dengan pilihan Anda. Biasanya dalam satu kamera tersedia pilihan resolusi yang berbeda. Jika hanya ingin mengirim foto melalui e-mail, resolusi 640x480 sudah memadai. Tapi jika ingin mencetak sebaiknya pilih resolusi yang lebih